Ingat Waktu !!

Monday, April 4, 2011

Buku Pedoman Pelatih Permakultur • Modul No. 9 Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

Buku Pedoman Pelatih Permakultur • Modul No. 9 Pengendalian Hama Terpadu (PHT) MODUL PELATIHAN No. 9 Pengendalian Hama Terpadu (PHT) 248 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r C a t a t a n . . . Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 2 4 9 PE LAT IH P RE SE NTA S I Presentasi : Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Metode : Presentasi pelatih Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu Tujuan : Peserta memahami konsep & manfaat dari Pengendalian Hama Terpadu Masalah hama terjadi karena adanya sistem yang tidak seimbang. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya permasalahan hama, yakni: Kebakaran, banjir dan pembukaan lahan baru Penggunaan areal tanah yang luas hanya untuk satu jenis tanaman (monokultur) Masuknya hama dari suatu daerah ke daerah lain Punahnya predator-predator hama dan pindahnya habitat predator hama karena penggunaan pestisida Solusi pengendalian hama jangka panjang dibutuhkan untuk mengembalikan keseimbangan alam di lahan pertanian, perkebunan dan lingkungan alami. Ini tentu saja memerlukan waktu bertahun-tahun, sehingga PHT juga meliputi solusi pengendalian hama jangka pendek, termasuk penggunaan pestisida alami. PHT menggabungkan berbagai macam cara pengendalian hama, untuk: Mencegah kemungkinan terjadinya permasalahan hama Mengurangi jumlah permasalahan hama jika sudah terjadi Menggunakan pengendalian alami untuk mengatasi permasalahan yang sudah terjadi Setiap bagian dalam lingkungan berkaitan erat dengan setiap bagian lainnya, termasuk manusia. Apa yang terjadi pada satu bagian dari sistem atau lingkungan AKAN mempengaruhi bagian-bagian lainnya dari sistem atau lingkungan tersebut. Ini adalah filosofi yang penting dalam PHT dan masa depan yang berkelanjutan. Jadi, untuk berhasilnya PHT kita haruslah memahami bagaimana setiap bagian dalam sistem bekerja dan bagaimana mereka saling bekerjasama. (Misalnya, tanah, serangga, tanaman dan pepohonan, burung, binatang, air, manusia, teknologi). Sistem PHT akan membantu untuk: Mengurangi penggunaan sumber daya dan produk yang mahal, karena lahan akan “merawat” dirinya sendiri secara terus-menerus, serta sumber daya yang dibutuhkan lebih banyak berasal dari sumber daya lokal Memperbaiki kualitas tanah, tumbuhan dan lingkungan Meningkatkan produksi dari tanah secara keseluruhan Meningkatkan keanekaragaman dan daya tahan terhadap hama, penyakit dan cuaca ekstrim Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekitarnya Pengendalian Hama Terpadu dapat diterapkan di kebun rumah skala kecil, kebun untuk pasar, hingga lahan pertanian skala besar seperti padi, tanaman buah-buahan dan juga untuk keseluruhan sistem. • • • • • • • • • • • • 250 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r Untuk menjadi sehat dan kuat, tanaman membutuhkan kondisi yang baik untuk tumbuh, yang meliputi: Tanah yang subur Air yang cukup Sinar matahari yang cukup Jenis tanaman yang satu dengan yang lainnya membutuhkan kondisi yang berbedabeda. Beberapa jenis tanaman menyukai tanah yang sangat kering, beberapa menyukai tanah yang lembab, beberapa menyukai tempat yang teduh, beberapa menyukai sinar matahari yang berlebihan dll. Ada berbagai macam ‘musim mikro’ dalam setiap lahan, jika tanaman cocok dengan kondisi yang dibutuhkan, mereka akan tumbuh dengan baik dan memiliki daya tahan yang kuat terhadap penyakit. Sebagai contoh: Tanah basah – Kangkung Hutan teduh – Vanili Tanah kering berpasir – Kaktus PHT memiliki banyak aspek, yang bermanfaat untuk mencegah permasalahan hama secara alami: Tanah yang sehat dan hidup – Memperkuat daya tahan tanaman Predator hama alami – Mengontrol jumlah hama Lingkungan yang sehat – Menjaga keseimbangan hama dan mendorong pertumbuhan predator hama Penyerbukan terbuka, benih non-hibrida – Memperkuat daya tahan terhadap hama Pengelolaan tanaman yang baik, meliputi: Rotasi tanaman – Mengisi unsur hara dalam tanah Pola-pola alami untuk berbagai macam bentuk kebun - Mencegah serangan hama Tanaman campuran, bukan monokultur - Mengurangi jumlah perkembangan hama Tanaman penghambat hama - Memperlambat serangan berbagai macam hama Penanaman berpasangan – Tanaman akan saling membantu satu sama lain Membuat & menggunakan umpan serta perangkap – Menjaga rendahnya jumlah hama Menggunakan binatang untuk mengontrol hama – Metode yang efektif dan efisien untuk mengontrol hama Membuat & menggunakan pestisida alami – Mendukung lingkungan yang lebih sehat Kontrol biologis – Mekanisme pengontrolan hama alami dalam skala yang lebih luas Catatan: Saat mempraktekan bagian-bagian dari prinsip ini, ingatlah untuk mempelajari dan menggunakan metode tradisional penanggulangan hama – Belajar melalui pengetahuan setempat. Bacalah Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan latihan lainnya di buku ini untuk referensi dan ide-ide. Penjelasan lebih lanjut tentang berbagai macam teknik ini beserta latihan praktek untuk menerapkannya akan dijelaskan pada halaman berikutnya. • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 251 PE LAT IH P RE SE N TA S I Presentasi : Membuat Tanah yang Sehat Bisa Mengurangi Hama Metode : Presentasi pelatih, ikut serta brainstorm Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT); Buku PK MOD 4 – Tanah yang Sehat Tujuan : Peserta memahami tentang bagaimana tanah yang sehat dan lingkungan yang sehat dapat mencegah permasalahan hama Tanah yang sehat dan hidup, yang mengandung berbagai macam unsur hara yang dibutuhkan tanaman, merupakan teknik yang paling penting dalam PHT. Jika tanaman diberi makan dan dijaga oleh tanah yang sehat, tanaman itu akan menjadi lebih sehat dan tumbuh dengan kuat serta mengurangi kemungkinan untuk diserang hama dan penyakit Jika terserang hama, kerusakan akan dapat diperlambat dan proses penyembuhan akan lebih cepat Jika tanah (lingkungan) yang mengelilingi lahan agrikultur itu sehat dan beranekaragam, kemungkinan timbulnya permasalahan hama yang lebih besar akan dapat dikurangi. Pelatih dapat mengandaikan tanaman selayaknya manusia, untuk memudahkan peserta memahami pentingnya tanah yang sehat dan lingkungan yang sehat. Diskusikan dengan peserta tentang manfaat dari menjadi sehat. Jika manusia (atau tanaman) itu sehat, maka mereka akan: Biasanya berumur panjang • Jarang sakit Sembuh lebih cepat ketika mereka sakit • Lebih kuat Dapat bekerja lebih keras • Melahirkan anak yang sehat Gambarlah 2 ilustrasi sederhana di papan tulis - Sebatang tanaman dan seorang manusia. Lakukan brainstorm kelompok dengan peserta tentang apa saja kebutuhankebutuhan bagi manusia dan tanaman untuk menjadi sehat Tanyakan para peserta tentang ide-ide mereka dan tuliskan ide-ide tersebut ke dalam gambar. Seperti misalnya, sepiring nasi = kompos dan mulsa serta matahari, segelas air = penyiraman air dll. Gunakan ide-ide di bawah ini jika peserta membutuhkan dorongan Pada dasarnya kebutuhan-kebutuhan untuk menjadi sehat bagi tanaman dan manusia adalah sama: Jenis-jenis unsur hara dan mineral yang seimbang = Gizi makanan yang sehat Tanah yang sehat, hidup, tidak padat, dan bermulsa untuk ditanami = Rumah yang nyaman Air, matahari dan lingkungan yang sehat Penanaman berpasangan = Keluarga dan sahabat Bacalah bagian “Tanah yang Sehat” dan “Lingkungan yang Sehat” pada Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan latihan lainnya pada buku ini untuk referensi dan ide-ide. • • • • • 1. 2. • • • • 252 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r PE LAT I H P R E SE NTAS I Presentasi : Meningkatkan Predator Hama Alami Metode : Presentasi pelatih dan diskusi Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tujuan : Peserta mengerti akan keuntungan predator hama dan bagaimana menarik mereka ke dalam sistem Cara alami untuk mengontrol hama yang telah berlangsung selama berabad-abad adalah hubungan yang saling mempengaruhi dalam ekosistem. Hal ini meliputi tersedianya jumlah predator hama untuk mengendalikan hama itu sendiri. Karena kualitas lingkungan dan hubungan yang saling menguntungkan dalam ekosistem telah tercemar oleh pengelolaan yang salah dan polusi (termasuk polusi akibat agrikultur yang tidak berkelanjutan), mengakibatkan punahnya predator hama, yang merupakan salah satu sebab dari meningkatnya permasalahan hama. Ketika mempresentasikan ide-ide berikut, pelatih dapat mendorong diskusi dengan bertanya kepada peserta tentang apa yang mereka pikirkan untuk menarik predator hama ke dalam sebuah kebun. Anda dapat merasakan manfaat yang besar dalam usaha mengontrol hama di daerah Anda, dengan menarik predator hama alami ke dalam kebun, pertanian atau kebun buah-buahan. Anda dapat melakukannya dengan: Penanaman berpasangan, bermacam bunga dan tanaman herbal di antara tanaman sayuran dan pohon buah-buahan – Menarik burung pemangsa serangga, laba-laba, tawon, kumbang kepik dan belalang sembah Membangun habitat bagi predator hama dengan batang kayu kering, bambu tua atau tumpukan batu – Kadal pemangsa serangga, laba-laba pemangsa kumbang dan katak akan hidup disitu Membangun kolam kecil – Menarik banyak predator yang menguntungkan Menanam pepohonan di dekat kebun, pertanian atau kebun buah-buahan – Menarik serangga, burung pemangsa dan kelelawar Membutuhkan waktu beberapa tahun untuk membentuk populasi predator hama alami yang baik. Cara lain mengontrol hama, seperti pestisida alami, mungkin dibutuhkan untuk digunakan sewaktu-waktu. Walau bagaimanapun, pestisida kimia dan bahkan beberapa jenis pestisida alami dapat membunuh predator hama dan populasi serangga yang menguntungkan. Pergunakanlah secara hati-hati, hanya jika dibutuhkan, dan hanya jika sudah mencoba semua metode yang lain. Bacalah Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan latihan lainnya pada buku ini untuk referensi dan ide-ide. Penjelasan lebih lanjut tentang berbagai macam teknik ini beserta latihan praktek untuk menerapkannya akan dijelaskan pada halaman berikutnya. • • • • Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 253 Pemikiran Kreatif : Mengenali Predator Hama Lokal Metode : Ikut serta brainstorm kelompok Peralatan : Kertas besar, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tujuan : Peserta membuat daftar predator hama lokal Catatan bagi pelatih: Untuk meningkatkan kesadaran dan lebih mengenali predator hama lokal, latihan ini dapat membantu untuk memotivasi kesadaran peserta tentang lingkungan sekitar mereka, serta hubungannya dengan sistem pertanian. Menjalankan latihan Pada papan tulis buatlah tabel seperti berikut; kosongkan bagian jawaban agar dapat diisi oleh peserta sesuai dengan ide mereka sendiri Lakukan brainstorm kelompok dengan peserta untuk mengisi daftar predator hama lokal serta habitat alaminya (tabel 1) Kemudian bagi peserta ke dalam beberapa kelompok kerja untuk melakukan brainstorm tentang apa yang harus dilakukan agar predator-predator tersebut dapat tinggal dekat dengan perkebunan / pertanian (tabel 2) Jika sudah selesai, masing-masing kelompok kerja mempresentasikan ide-ide mereka di hadapan seluruh kelompok, bandingkan ide-ide tersebut dan beri masukan satu sama lain Jika dibutuhkan, gunakan informasi dari “Presentasi Predator Hama” sebelumnya, untuk mendorong peserta Catatan: Pelatih menyusun hasil-hasil yang didapat dari brainstorm kelompok kecil ke dalam daftar utama ketika presentasi selesai. Pajanglah hasil tersebut pada tempat latihan sehingga dapat menjadi referensi selama sisa pelatihan berlangsung. • • • • • P EMI K IR AN K R EAT I F LATIH AN Predator hama lokal Habitat alami mereka Apa yang dapat dilakukan agar mereka tetap ada di sekitar kebun Kodok Sawah dan ladang, kolam, pohon, sungai, semak dll Membuat kolam di kebun Ular Sawah, semak, pohon, sungai, hutan, kebun dll Adanya kodok, mendatangkan ular Kadal Pohon, semak, sawah, sungai, hutan, kebun dll Tumpukkan kayu-kayu bekas sebagai habitat buatan Burung Pohon, sawah, hutan, sungai, laut dll Menanam tanaman organik dan bahanbahan alami; tanam bunga Kumbang kepik Kebun, sawah, kolam, hutan, sungai dll Menanam kacang-kacangan Laba-laba Kebun, hutan, pohon dll Membuat pagar hidup sebagai tempat bersarang Semut Kebun, sawah, pohon dll Bikin tumpukan kompos Tabel 1. Tabel 2. 254 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r Praktek Lapangan : Mendorong Pertumbuhan Predator Hama Metode : Latihan praktek membangun habitat predator hama Peralatan : Lihat persiapan di bawah Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT); Buku PK MOD 6 - Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat; Buku PK MOD 8 - Hutan, Penanaman Pohon & Bambu Tujuan : Peserta berlatih membangun habitat predator hama Ada 4 latihan berbeda yang dijelaskan disini untuk membangun habitat predator hama. Pelatih dapat memilih jumlah dan jenis latihan yang sesuai dengan waktu yang tersedia dan fokus pelatihan. Jika jumlah peserta mencukupi, bagilah mereka ke dalam kelompok yang masing-masing melakukan salah satu dari 4 jenis latihan tersebut. Persiapkanlah mereka dengan baik sehingga mereka dapat berlatih pada durasi waktu yang sama. Persiapan mendorong pertumbuhan predator hama, latihan no. 1: Penanaman bermacam bunga & tanaman herbal di antara tanaman sayuran Bahan-bahan yang dibutuhkan: Bibit dan stek tanaman bunga / herbal untuk ditanam & tempat untuk menanamnya Kompos • Mulsa Air • Peralatan yang sesuai Persiapan mendorong pertumbuhan predator hama, latihan no. 2: Membangun rumah dan habitat bagi predator hama Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk dikumpulkan oleh para peserta: Batang kayu kering • Bambu tua • Tumpukan batu Peralatan yang sesuai untuk mengumpulkan dan menempatkannya di tempat yang disediakan Persiapan mendorong pertumbuhan predator hama, latihan no. 3: Membangun kolam kecil di tengah-tengah kebun Bahan-bahan yang dibutuhkan: Tanah liat / plastik untuk batas kolam, jika dibutuhkan Tanaman air dan tanaman untuk tepi kolam • Air Tanah untuk menanam di sekitar tepi kolam • Ikan pemangsa nyamuk Batang kayu kering, bambu tua atau tumpukan batu untuk ditempatkan di sekitar tepi kolam Peralatan yang sesuai • • • • • • • • • • PRAK TEK L A PAN GAN I KU T SE R TA Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 255 Persiapan mendorong pertumbuhan predator hama, latihan no. 4: Menanam tanaman pohon kecil yang produktif di sekeliling bagian luar kebun Bahan-bahan yang dibutuhkan: Bibit tanaman • Kompos Mulsa • Air Pelindung tanaman, jika diperlukan • Peralatan yang sesuai Pipa bambu untuk pengairan – Lihat Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat Menjalankan latihan Petunjuk untuk menggabungkan latihan ini: Tempatkan batang-batang kayu kering, bambu tua atau tumpukan batu di sekitar kolam dan tanaman Tanaman bunga dan herbal dapat ditanam mengelilingi kolam dan tanaman Batang-batang kayu kering, bambu tua atau tumpukan batu dapat digunakan sebagai batas kebun Langkah 1 - Peserta membentuk kelompok dan memilih latihan mereka Peserta dapat dibagi ke dalam kelompok-kelompok Tuliskan berbagai macam teknik yang akan dilaksanakan, setiap teknik pada kertas yang berbeda Lipatlah kertas-kertas tersebut dan setiap perwakilan kelompok memilih satu teknik atau lebih Langkah 2 - Pelaksanaan kegiatan Setiap kelompok dapat melaksanakan teknik yang telah mereka dapatkan Tingkatkan kerjasama dan kreativitas antar kelompok sebanyak mungkin Lihat referensi yang tertulis untuk informasi yang lebih lengkap Langkah 3 - Saran dan masukan Setelah setiap kelompok selesai berlatih, mereka dapat mempresentasikan hasilnya di hadapan seluruh kelompok untuk mendapatkan timbal balik dan masukan. • • • • • • • • • • • • • 2 5 6 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r PE LAT I H P R E SE NTAS I Presentasi : Pemilihan Benih untuk PHT Metode : Presentasi pelatih Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT); Buku PK MOD 5 – Penyimpanan Benih & Pembibitan; Lembaran Informasi HRG dari IDEP Tujuan : Peserta belajar tentang jenis-jenis benih dan hubungannya dengan PHT Menyimpan benih lokal, non-hibrida Menyimpan, menggunakan & meningkatkan kualitas benih lokal sangatlah penting bagi PHT. Ini akan meningkatkan daya tahan alami tanaman terhadap hama & penyakit Dengan menyimpan benih dari tanaman terbaik dari setiap bidang lahan, tanaman akan menjadi lebih berguna bagi iklim, tanah dan kondisi daerah sekitar Amati tanaman yang memiliki daya tahan terhadap hama dan penyakit Amati tanaman yan terbaik (memiliki daya tahan terhadap hama dan penyakit) dan pilihlah benih dari tanaman tersebut Pelajari mengapa tanaman tersebut bisa tahan terhadap hama dan penyakit (tanah yang subur, predator hama, penggunaan kompos, jumlah air dan sinar matahari dll) Kembangbiakkan tanaman yang lebih sehat dari tahun ke tahun dengan mengumpulkan benih-benih terbaik – Mereka akan tumbuh lebih baik dan akan lebih tahan terhadap hama dan penyakit Tentang benih hibrida Benih-benih hibrida seringkali tidak tahan terhadap hama lokal dibanding jenis tanaman lokal yang non-hibrida Benih hibrida terbuat dari peyerbukan silang yang dipaksakan dari 2 atau lebih spesies tanaman. Hasilnya, tanaman hibrida kemungkinan tidak dapat memproduksi benih bagi tanaman berikutnya. Kualitas panen yang dihasilkan seringkali juga lebih rendah Benih non-hibrida dapat disimpan dan ditanam kembali dari tahun ke tahun, sedangkan benih hibrida haruslah dibeli setiap tahun Untuk menumbuhkan jenis benih hibrida (atau produksi pabrik) seringkali membutuhkan pestisida dan pupuk kimia. Ini memberikan keuntungan bagi perusahaan yang menjual benih dan bahan-bahan kimia, dan membuat petani mengeluarkan uang lebih banyak Jangan menggunakan benih Hasil Rekayasa Genetika (HRG) Benih Hasil Rekayasa Genetika (HRG) dibuat dengan mencampurkan gen dari spesies yang berbeda-beda. Benih ini diproduksi oleh pabrik Sangatlah penting bagi petani untuk tidak memakai tanaman gen buatan, selama masih meragukan tanaman HRG, yang dapat berkembang biak silang dengan tanaman lain di tempat mereka tumbuh. Ini akan dapat mencemari jenis-jenis benih lokal dan masa depan kehidupan tanaman Untuk penjelasan lebih lengkap tentang HRG, bacalah Lembaran Informasi HRG dari IDEP. • • • • • • • • • • • Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 257 Pemikiran Kreatif : Benih Lokal Hasil Penyerbukan Terbuka Metode : Ikut serta brainstorm kelompok Peralatan : Kertas besar, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT); Buku PK MOD 5 – Penyimpanan Benih & Pembibitan Tujuan : Peserta membuat daftar benih lokal non-hibrida hasil penyerbukan terbuka Ini adalah latihan yang sangat menunjang untuk mendukung presentasi tentang benih dan PHT. Hal ini akan mendorong praktek lanjutan setelah pelatihan. Pada kertas besar buatlah tabel seperti berikut; kosongkan bagian jawaban agar bisa diisi oleh peserta sesuai dengan ide mereka sendiri. Pertama, doronglah peserta untuk menunjukkan benih lokal non-hibrida hasil penyerbukan terbuka yang mereka ketahui ada di sekitar mereka. Lalu ajak mereka untuk mengatur waktu yang tepat untuk mengumpulkannya (tabel 1). Kemudian, minta peserta untuk menjelaskan dimana menurut mereka bisa mendapatkan stok benih / tanaman yang dapat digunakan untuk memperbanyak benih. Pajanglah daftar ini di sekitar tempat pelatihan sehingga dapat menjadi referensi selama pelatihan berlangsung. P EMI K IR AN K R EAT I F LATIH AN Varietas lokal benih non-hibrida dari penyerbukan terbuka Kapan mengumpulkannya Dimana benih bisa ditemukan dalam masyarakat setempat Sayuran • Wortel 8 bulan Di sekitar desa (dataran tinggi) • Tomat 4 bulan Di sekitar desa (dimana saja) • Terong 6 bulan Di sekitar desa (dimana saja) • Dll Biji-bijian • Padi 6 bulan Di sekitar desa (daerah persawahan) • Jagung 4 bulan Di sekitar desa (dimana saja) • Kacang 5 bulan Di sekitar desa (dimana saja) • Dll Herbal / obat-obatan • Ketumbar 8 bulan Di sekitar desa (dataran tinggi) • Sambiroto 1 tahun Di sekitar desa (dataran tinggi) • Dll Buah-buahan • Pepaya 1 tahun Di sekitar desa (dimana saja) • Mangga 5 tahun Di sekitar desa (dimana saja) • Dll Tanaman lainnya Tabel 1. Tabel 2. 258 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r PE LAT I H P R E SE NTAS I Presentasi : Pengelolaan Tanaman & Lahan Metode : Presentasi pelatih Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT); Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat; Buku PK MOD 7 – Pertanian; Buku PK MOD 10 – Sistem Ternak Tujuan : Peserta memahami hubungan antara pengelolaan tanaman, pengelolaan lahan dan penanggulangan hama Ada banyak cara untuk mengelola tanaman dan lahan yang akan bermanfaat untuk: Mencegah kemungkinan terjadinya permasalahan hama Mengurangi jumlah permasalahan hama jika sudah terjadi Sebelum mempresentasikan ide-ide berikut, pelatih dapat mendorong diskusi dengan bertanya kepada peserta mengenai apa metode alami tentang pengelolaan tanaman dan lahan yang mereka ketahui, yang dapat mendukung pengendalian hama yang baik. Kemudian perkenalkan dan diskusikan (menggunakan contoh / gambar) teknik yang berbeda-beda, diantaranya: Tanaman campuran, daripada monukultur Rotasi tanaman Pola-pola alami Penggunaan hewan dan ‘traktor hewan’ Bagian dari tanaman buah-buahan atau sistem tanaman Bagian dari tanaman sayuran atau sistem tanaman Memberi serangga kepada hewan sebagai makanannya Pelatih meminta para peserta untuk memberikan contoh atau cerita yang relevan untuk membantu menjalaskan teknik. Jika mereka tidak bisa, pelatih dapat melakukannya. Untuk informasi tentang teknik-teknik ini, bacalah Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat, Buku PK MOD 7 – Pertanian dan Buku PK MOD 10 – Sistem Ternak. • • • • • • • • • Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 2 5 9 PE LAT IH PR E SE NTA S I Presentasi : Penanaman Berpasangan Metode : Presentasi pelatih Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT); Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat Tujuan : Peserta belajar tentang penanaman berpasangan dan manfaatnya Penanaman berpasangan adalah tentang apa yang cocok dan tidak cocok untuk ditanam bersama. Cara ini sangat efektif untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas lingkungan, disamping dapat menekan permasalahan hama. Penanaman berpasangan akan berhasil apabila kita memahami sifat alami tanaman dan hubungan yang diciptakan dari sifat tersebut terhadap tanaman lainnya, serta hal-hal lain dalam lingkungan, dan memanfaatkannya secara maksimal dalam sebuah sistem yang saling berhubungan. Sifat-sifat tersebut meliputi: Aroma dan bahan-bahan yang dikeluarkan oleh tanaman tersebut Pengaruh tanaman terhadap alam lingkungan Bentuk tanaman tersebut Sistem akar tanaman tersebut Beberapa contoh dasar dari penanaman berpasangan. • • • • Aspek Bagaimana bekerjanya Contoh-contoh Menggunakan Penanaman Berpasangan untuk pengendalian hama Mengusir serangga Tanaman & bunga yang memiliki aroma kuat akan membingungkan dan mengusir serangga yang menggunakan indra penciuman dalam mencari makanan mereka. Tanaman beraroma kuat ini, misalnya bawang putih dan herbal wangi, dapat ditanam di antara tanaman lainnya di kebun Bawang putih, kenikir, aster, jahe, kamboja Mengundang predator Bunga mengundang predator ke kebun. Cocok untuk ditanam di sekitar sayuran dan pohon buah-buahan Mawar, kembang sepatu, kenikir, bunga legum Melambatkan penyebaran hama Menanam tanaman yang berbeda bersamaan akan melambatkan penyebaran hama dan mengurangi jumlahnya. Hal ini berlaku untuk kebun kecil, hingga pertanian yang luas dan areal pepohonan Kenikir mengusir nematode, sejenis serangga yang tinggal di tanah dan merusak akar tanaman Menggunakan Penanaman Berpasangan untuk meningkatkan kesehatan dan keanekaragaman hayati Cari tahu apa yang bisa ditanam berdekatan Tanaman yang berbeda memiliki perakaran yang berbeda pula, memahami bagaimana mereka bekerja akan menuntun Anda menempatkan tanaman & pohon lebih berdekatan Lihat contoh di bawah dan pada latihan berikutnya Beberapa tanaman menguarkan zat tertentu dari akarnya yang membuat tanaman lain sulit tumbuh di dekat mereka Pohon eukaliptus ‘Kelompok tanaman’ yang saling membantu satu sama lain Jagung menyediakan teralis bagi kacang-kacangan, yang memberikan nitrogen, labu menutup tanah dan mengendalikan gulma Jagung, kacang-kacangan, labu Aroma kuat dari kemangi menyembunyikan aroma tomat dari serangga, dan akar kacang-kacangan memberi nitrogen pada tanah untuk menyuburkan tomat dan kemangi, aroma bawang putih mengusir hama serangga Tomat, kemangi, bawang putih, kacang-kacangan 2 6 0 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r Pemikiran Kreatif : Daftar Tanaman Berpasangan Lokal Metode : Latihan pemikiran kreatif Peralatan : Kertas besar, spidol Referensi : Daftar Tanaman Berpasangan dari IDEP; Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT); Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat Tujuan : Peserta membuat daftar tanaman berpasangan lokal Di Indonesia telah tersedia banyak sekali ilmu pengetahuan tradisional tentang tanaman yang cocok untuk ditanam bersama. Ilmu pengetahuan ini perlu untuk digali dan disebarluaskan sehingga tidak sampai dilupakan. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan membuat “Daftar Tanaman Berpasangan Lokal” yang nantinya dapat disebarluaskan dan dijadikan referensi bagi masyarakat. Daftar tanaman berpasangan lokal (lihat contoh) adalah: Berbentuk tabel dengan nama tanaman tertulis di bagian sisi atas dan sisi bawah tabel tersebut Dalam setiap kotak di dalam tabel, terdapat simbol yang menjelaskan bahwa tanaman tersebut: Cocok untuk ditanam bersama – Contohnya: Tidak cocok untuk ditanam bersama – Contohnya: X Menjalankan latihan Langkah 1 - Bentuklah tiga kelompok kerja KELOMPOK 1 - Fokus pada: Membuat daftar tanaman lokal yang menurut mereka cocok untuk ditanam bersama KELOMPOK 2 - Fokus pada: Membuat daftar tanaman lokal yang menurut mereka TIDAK cocok untuk ditanam bersama KELOMPOK 3 - Fokus pada: Membuat daftar tanaman lokal yang menurut mereka dapat menanggulangi hama di sekitar lahan dan penjelasan mengapa Bagikan bolpen dan kertas pada masing-masing kelompok untuk menulis ide-ide mereka. Langkah 2 - Mengisi daftar tanaman berpasangan Buatlah sebuah tabel kosong pada selembar kertas besar, seperti pada contoh yang tersedia Mintalah peserta dari kelompok 1 & 2 untuk menyebutkan tanaman-tanaman yang telah mereka tulis dalam daftar Tulis daftar tersebut di bagian sisi atas dan bawah dari tabel Minta kelompok 1 untuk menuliskan simbol pada kombinasi tanaman yang saling menguntungkan pada kotak yang sesuai • • • • • • • • • • • PEMI K I RAN K R EAT I F LATI HA N Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 2 6 1 Minta kelompok 2 untuk menuliskan simbol pada kombinasi tanaman yang tidak saling menguntungkan pada kotak yang sesuai Minta kelompok 3 menuliskan daftar tanaman yang menurut mereka dapat membantu menanggulangi hama di sekitar lahan pada kertas tersebut Setelah seluruh kelompok selesai mengemukakan ide-idenya, pelatih dan peserta dapat memberikan saran dan masukan Pajanglah hasil daftar tanaman berpasangan di tempat latihan sehingga dapat dijadikan referensi selama pelatihan berlangsung. • • • D i s a i n o l e h Y a y a s a n I D E P • w w w. i d e p f o u n d a t i o n . o r g • T a b e l t u m p a n g s a r i i n i d i a m b i l d a r i © P e r e n n i a l P r o d u c t N S W Ants Sambiloto • Kelor • Mimba • Dadap • Mint • Bawang putih • Cabe rawit • • Kutu daun Jeruk • Cabe rawit • Daun tomat • Bawang merah • Jelatang • Bawang putih • Daun Mimba • Sambiloto • • Kupu-kupu kol Mint • Dil • Bawang putih • Oregano • Daun Mimba • Sambiloto • • Ulat Bawang putih • Merica • Daun tomat • Cabe rawit • Mimba • Sambiloto • • Kutu Kapur • Akar kayu tuba • Sambiloto • Mimba • • Lalat Ligundi • Mint • Basil • Daun sirih • Sambiloto • Lalat buah Ligundi • Sambiloto • • Basil • Jahe • Cabe rawit • • Jamur Jelatang • Kelor • Kapur • Mulsa daun bambu • • Kenyinying Mint • Buah aren • daun ilak • Lumut Sawi pahit • Jelatang • Kapur • • Nyamuk Ligundi • Sere • Mimba • Bawang putih • Jahe • Kumbang Mint • Sambiloto • Cabe rawit • Bawang putih • Jeruk • Daun sirih • Jahe • • Laba-laba merah Bawang merah • Dry Rosemary • Cabe rawit • Daun sirih • • Siput Kapur • Mulsa skam padi • Mulsa daun bambu • • Keong Bawang putih • Kulit jeruk • Kapur • Daun sirih • Cabe rawit • • Kutu bunga Mimba • Daun sirih • Jahe • Ligundi • • Ulat tomat Bawang putih • Cabe rawit • • Rayap bunga Bawang putih • • Lalat putih Sawi pahit • Basil • Daun sirih • Sambiloto: penggunaan disemprotkan T a b e l T ump a n g S a r i Penolak serangga alami J= cocok X = tidak cocok 2 6 2 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r Pemikiran Kreatif : Mendaftar ‘Kelompok Tanaman’ Lokal Metode : Ikut serta brainstorm kelompok Peralatan : Kertas besar, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tujuan : Peserta menggabungkan ‘kelompok tanaman’ yang sudah dikenal ke dalam sistem yang berbeda Langkah 1 - Menentukan ‘kelompok tanaman’ lokal beserta manfaatnya Dengan menggunakan sesuatu seperti tabel di bawah ini, pelatih dapat meminta peserta untuk mengidentifikasikan ‘kelompok tanaman’ lokal (contohnya, berbagai macam kombinasi tanaman dalam tanaman berpasangan, termasuk diantaranya bunga, tanaman herbal, sayur-sayuran, pepohonan dll) dan manfaat dari ‘kelompok tanaman’ (table 1). Jawaban berikut hanyalah disediakan bagi pelatih sebagai gambaran untuk mengembangkan ide dan diskusi. Langkah 2 - Sarankan integrasi ‘kelompok tanaman’ dengan sistem lainnya Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok kerja yang lebih kecil dan setiap kelompok membuat daftar tentang bagaimana ‘kelompok tanaman’ tersebut dapat digunakan dan digabungkan dengan sistem pertanian yang berbeda – Dengan sayur-sayuran, biji-bijian, pohon buah-buahan, pepohonan, hewan, ikan dll (tabel 2). Langkah 3 - Presentasi disertai saran dan masukan Setelah setiap kelompok selesai membuat daftarnya masing-masing, minta mereka untuk mempresentasikannya di hadapan seluruh kelompok untuk mendapatkan saran dan masukan lainnya. Pajanglah daftar ini di tempat latihan sehingga dapat dijadikan referensi selama pelatihan berlangsung. PEMI K IRAN K R EATI F LATI HAN Kelompok tanaman Manfaat dari kelompok tanaman Mengintegrasikan kelompok tanaman dengan sistem Jagung, buncis & labu Jagung menyediakan teralis untuk buncis Buncis memberi nitrogen Labu menutup tanah dan mengendalikan gulma • • • Bagian dari sistem rotasi sayuran dan kacangkacangan pada terasering legum Ditanam berbaris pada kebun buah-buahan Bagian dari sistem rotasi ternak 1. 2. 3. Tomat, bawang putih, kemangi & buncis Aroma kuat dari kemangi menyembunyikan aroma tomat dari serangga Akar buncis memberi nitrogen pada tanah untuk menyuburkan tomat & kemangi Aroma bawang putih mengusir serangga • • • Kebun rumah Kebun untuk pasar Bagian dari sistem rotasi sayuran Bagian dari sistem rotasi ternak dan tanaman 1. 2. 3. 4. Terong, ketumbar & buncis Aroma yang kuat dari ketumbar menghentikan serangga menyerang terong Akar buncis memberi nitrogen pada tanah untuk menyuburkan terong dan ketumbar • • Kebun rumah Kebun untuk pasar Bagian dari sistem rotasi sayuran Bagian dari sistem rotasi ternak dan tanaman 1. 2. 3. 4. Wortel, ketimun & selada Aroma wortel membingungkan serangga yang mencari ketimun Masing-masing tanaman memerlukan nutrisi yang berbeda dari tanah • • Kebun rumah Kebun untuk pasar Bagian dari sistem rotasi sayuran 1. 2. 3. Tabel 1. ‘Kelompok tanaman’ dan manfaatnya Tabel 2. Bagaimana ‘kelompok tanaman’ dapat diintegrasikan dengan sistem lainnya Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 2 6 3 Praktek Lapangan : Membuat ‘Kelompok Tanaman’ Metode : Praktek lapangan berkelompok Peralatan : Lihat persiapan di bawah Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT); Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat Tujuan : Peserta berlatih menanam berbagai jenis ‘kelompok tanaman’ Jika latihan ini diadakan pada lahan demonstrasi masyarakat, kegiatan selanjutnya disarankan untuk tetap dilanjutkan oleh peserta untuk mengamatinya, dan bahkan melakukan dokumentasi hasil dari perkembangan latihan ‘kelompok tanaman’ ini nantinya. Persiapan Bersama dengan peserta, pilihlah beberapa ‘kelompok tanaman’ dari latihan sebelumnya yang saat ini sedang dalam musim tanam. Kumpulkan benih, persemaian, umbi-umbian atau stek yang siap untuk ditanam Persiapkan atau tentukan lahan kebun yang akan ditanami Kumpulkan kompos Kumpulkan mulsa Persiapkan air Persiapkan peralatan yang sesuai untuk menanam Menjalankan latihan Langkah 1 - Bentuk kelompok peserta dan pilihlah ‘kelompok tanaman’ Bagi peserta ke dalam beberapa kelompok kerja yang lebih kecil Masing-masing kelompok dapat memilih salah satu dari kelompok tanaman yang akan ditanam Langkah 2 - Masing-masing kelompok menanam ‘kelompok tanaman’ mereka Masing-masing kelompok dapat menanam ‘kelompok tanaman’ mereka pada tempat percobaan, tambahkan kompos dan mulsa, dan kemudian siram dengan air lahan kebun baru tersebut Bacalah ide-ide penanaman benih dan bibit pada Buku PK MOD 6 – Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat dan Buku PK MOD 4 – Tanah yang Sehat, untuk penjelasan yang lebih rinci Langkah 3 - Timbal balik dan masukan Setelah masing-masing kelompok selesai, mereka dapat mempresentasikan hasilnya di hadapan seluruh kelompok untuk memperoleh timbal balik dan masukan. • • • • • • • • • • PRAKT E K L A PANGAN IKU T S ERTA 2 6 4 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r PE LAT I H P R E SE NTAS I Presentasi : Pencegahan Hama dengan Umpan & Perangkap Metode : Presentasi pelatih Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tujuan : Peserta belajar tentang pencegahan dan penanggulangan permasalahan hama dalam skala yang besar Jika hama dan penyakit diketahui lebih dini, maka penanganan masalah akan lebih mudah. Kegiatan pencegahan sangatlah membantu untuk mengurangi kesempatan serangan hama dan meminimalkan kerusakan pada tanaman. Pengamatan akan mencegah permasalahan hama sebelum mereka menyerang Apakah tanaman sehat dan tumbuh dengan baik? Apakah ada hama yang menyerang tanaman? Jika ya, jenis hama seperti apa? Dari mana asal hama tersebut? Apakah ada predator pemangsa hama? Jika tidak, apakah lahan tersebut merupakan tempat yang layak bagi predator untuk hidup? Pengetahuan juga merupakan hal yang sangat penting Pengetahuan tentang hama apa yang akan menyerang suatu tanaman Pengamatan dan pengendalian terhadap penyakit tanaman dan jamur Teknik-teknik ini dapat dipergunakan jika permasalahan sudah ditentukan Pengamatan khusus atau penggunaan semprotan anti hama daripada semprotan biasa Pengendalian hama pada persemaian – Untuk meningkatkan daya tahan “Tanaman umpan” – Tanaman atau rumput yang tidak produktif yang dapat menarik hama dan dapat dijadikan makanan hewan, masukkan ke dalam kompos cair atau dibakar Umpan untuk lalat buah “Perangkap hama” – Teknik menangkap hama sebelum mereka menyerang Perangkap keong dan siput Perangkap binatang pengerat dan tikus Pengolesan minyak di sekeliling batang pohon Bacalah bagian “Mencegah Hama” dan “Perangkap Hama” pada Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk informasi lebih rinci tentang teknik tersebut. • • • • • • • • • • • • • • • • Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 2 6 5 Pemikiran Kreatif : Penggunaan Umpan & Perangkap Hama Metode : Ikut serta brainstorm kelompok Peralatan : Kertas besar, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tujuan : Peserta membuat daftar tentang cara pencegahan hama tradisional Pengetahuan tradisional tentang tindakan pencegahan hama, seperti yang tertulis pada presentasi sebelumnya, sangatlah penting untuk dilestarikan dalam masyarakat. Pengetahun tersebut bisa digunakan bersama dengan metode pengendalian hama alami modern. Menjalankan latihan Buatlah sebuah tabel pada papan seperti berikut Bersama dengan peserta adakan brainstorm kelompok Tulislah daftar pengetahuan yang sudah diketahui tentang hama, teknik pencegahan hama, termasuk umpan dan perangkap Kosongkan bagian jawaban agar bisa diisi oleh peserta sesuai dengan ide-ide mereka sendiri. Pajanglah daftar tersebut pada tempat latihan sehingga bisa digunakan sebagai referensi selama pelatihan berlangsung. • • • P EMI K IR AN K R EAT I F LATIH AN Teknik pencegahan hama Bahan-bahan yang digunakan / Bagaimana melakukannya Serangga dan / atau hewan yang dikendalikan Lubang Galilah lubang dan tutup dengan ranting pohon Babi hutan, macan Orang-orangan sawah Buat dengan baju bekas, bambu, jerami, tali Burung Kentongan bambu Dibuat dari bambu dan digantung dengan tali Burung, monyet Ketapel Dibuat dari kayu, karet, batu Burung, tupai Racun alami Tanaman lokal (misalnya gadung) Tikus Perangkap Tali Burung, monyet, tikus 2 6 6 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r Praktek Lapangan : Pengamatan & Pengendalian dengan Tangan Metode : Kunjungan lapangan ke perkebunan / pertanian dan latihan Peralatan : Lihat persiapan di bawah Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tujuan : Peserta mengidentifikasi hama dan penyakit dan menentukan metode pengendaliannya Persiapan Carilah lahan perkebunan atau pertanian dalam skala yang besar dimana peserta bisa berjalan berkeliling dan mengidentifikasikan permasalahan hama atau penyakit Aturlah kendaraan dan makanan kecil bila dibutuhkan Kain lap lama Bolpen, kertas dan papan klip untuk peserta Menjalankan latihan Langkah 1 - Bawa peserta ke lahan tersebut dan ajaklah mereka berjalan mengelilingi perkebunan dan mengidentifikasi permasalahan hama atau penyakit. Langkah 2 - Ajaklah peserta untuk membuat daftar jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa nama jenis hama atau penyakit? Peserta dapat menjelaskan hama atau penyakit, jika namanya tidak mereka ketahui Tanaman apa yang diserang / rusak? Berapa jumlah hama / seberapa buruk kerusakannya? Berapa jumlah tanaman yang rusak? Apakah terdapat predator hama? Apakah kerusakan / populasi hama membutuhkan penyemprot atau metode pengendalian yang lain? Bila ya, metode apa yang sesuai untuk digunakan? Langkah 3 - Minta peserta untuk menggunakan kain lap lama dan berlatih pengendalian hama dengan tangan pada populasi hama yang dapat dikendalikan dengan metode ini. Langkah 4 - Setelah Anda kembali ke ruang kelas, gunakanlah hasil pengidentifikasian hama dan penyakit dari kunjungan lapangan untuk membuat daftar dengan peserta, sehingga setiap peserta bisa memberikan ide dan komentar tentang apa yang telah mereka pelajari. Pajanglah daftar pada tempat latihan sehingga bisa digunakan sebagai referensi selama pelatihan berlangsung. Bacalah Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk informasi lebih lanjut tentang teknik-teknik tersebut. • • • • • • • • • • • PRA K T E K L A PAN GAN I KU T SE R TA Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 2 6 7 P E LAT IH PRE SE NTA S I Presentasi : Semprotan Pestisida & Fungisida Alami Metode : Presentasi pelatih Peralatan : Contoh / gambar, papan tulis, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tujuan : Peserta belajar mengenai penggunaan pestisida dan fungisida alami Ada berbagai macam jenis pestisida & fungisida alami yang bisa dibuat dan digunakan. Terbuat dari bahan-bahan tradisional yang sudah dikenal atau resep baru dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di daerah sekitar. Prinsip menggunakan pestisida dan fungisida alami merupakan bagian dari PHT. Semprotan pengendalian hama alami merupakan bagian dari sistem pengendalian hama dan hanya dipergunakan bila diperlukan Jangan menggunakan pestisida dan fungisida alami bila tidak ditemukan hama dan tanaman yang rusak Kerusakan dalam jumlah yang kecil tidak masalah – Luangkan waktu untuk mengamati jika ada predator yang memakan hama-hama dan apakah hama menyebar dengan cepat atau lambat Beberapa pestisida alami sangatlah kuat dan akan membunuh semua serangga, baik yang merugikan maupun yang bermanfaat. Berhati-hatilah karena sebagian besar seranggga tidak merugikan tanaman Anda dan bahkan bisa menjadi predator hama yang baik. Membunuh mereka justru akan menciptakan masalah di kemudian hari Bagaimana menggunakan pestisida dan fungisida alami Jenis-jenis alat penyemprotan: Sapu lidi Semprotan tangan dari plastik Sebuah botol air dengan lubang-lubang kecil pada tutupnya Semprotan bambu buatan sendiri dapat pula digunakan Bacalah bagian “Alat Penyemprot Sederhana” pada Buku PK MOD 9 Kantong penyemprot Hal-hal yang penting diperhatikan ketika menggunakan pestisida & fungisida alami Semprotan dari bambu, kantong penyemprot dan semprotan tangan dari plastik HARUS dibersihkan dengan air setelah digunakan Beberapa pestisida alami dapat menyebabkan masalah pada kulit dan dapat membuat Anda sakit jika terlalu banyak mengenai kulit atau masuk ke mulut, hidung atau mata Anda Selalu kenakan baju dan celana panjang, sarung tangan, sepatu dan kain penutup hidung dan mulut, khusus untuk pestisida alami yang kuat kenakanlah kacamata • • • • • • • • • • • • • 2 6 8 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r Ide-ide bagi penggunaan semua insektisida dan fungisida alami SANGAT PENTING – Hentikan penggunaan setidaknya 2 minggu sebelum panen – Hal ini akan menghindari kontaminasi pestisida atau fungisida pada makanan yang dapat menyebabkan manusia sakit Gilirlah jenis penyemprotan untuk menghindari serangga menjadi kebal pada salah satu jenis insektisida dan fungisida Beberapa insektisida dan fungisida akan bekerja lebih baik dibanding yang lainnya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil. Lakukan percobaan dan pelajarilah hasilnya Hanya lakukan penyemprotan pada pagi-pagi sekali atau sore menjelang malam untuk mencegah terbakarnya tanaman dari panas matahari Pada musim hujan usahakan untuk menyemprot setidaknya 3 jam sebelum hujan turun sehingga semprotan memiliki waktu yang cukup untuk bekerja maksimal Beberapa jenis semprotan pestisida alami Semprotan tradisional • Semprotan serangga (semprotan biologis) Semprotan nimba • Semprotan lombok / bawang putih Semprotan pepaya • Semprotan jus jahe Semprotan daun talas • Semprotan daun tomat Semprotan lem • Semprotan sabun Semprotan daun tembakau Beberapa jenis fungisida alami Semprotan nimba • Teh Rumput Laut Urin yang diencerkan • Susu bubuk Ubi jalar • Bawang putih Pepaya Bacalah Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk informasi lebih lanjut mengenai teknik tersebut. • • • • • • • • • • • • • • • Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 2 6 9 Pemikiran Kreatif : Penyemprotan Pestisida dan Fungisida Alami Lokal Metode : Ikut serta brainstorm kelompok Peralatan : Kertas besar, spidol, contoh-contoh semprotan yang akan digunakan Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tujuan : Peserta membuat daftar pestisida dan fungisida lokal Ada banyak semprotan pestisida dan fungisida alami tradisional atau lokal. Beberapa masih dipakai sampai sekarang dan beberapa sudah tidak digunakan lagi. Pada kertas, buatlah tabel seperti berikut ini Bersama dengan peserta lakukanlah brainstorm kelompok untuk membuat daftar semprotan pestisida dan fungisida yang mereka gunakan atau mereka pernah mendengar ada orang yang menggunakannya sampai sekarang, ataupun yang sudah tidak dipakai lagi Buatlah daftar sehingga setiap peserta dapat belajar mengenai semprotan lokal yang masih tersedia Kosongkan bagian jawaban agar bisa diisi oleh peserta sesuai dengan ide-ide mereka sendiri. Pajanglah daftar pada tempat latihan sehingga bisa digunakan sebagai referensi selama pelatihan berlangsung. • • • PEMI K I R AN K R EAT IF LATIH AN Semprotan pestisida & fungisida lokal Bagaimana membuatnya Serangga dan / atau hewan yang dikendali Minyak nimba Campur dengan sabun alami dan air Ulat, kumbang Bawang putih Bubuk bawang putih dicampur dengan air Kumbang, nyamuk, ulat Daun mint Jus mint dicampur dengan air Semut, kupu-kupu, lalat Daun kemangi Jus kemangi dicampur dengan air Lalat, lalat buah, lalat putih Daun ketumbar Jus ketumbar dicampur dengan air Ulat, kumbang Bubuk cabe Dicampur dengan air Kumbang Daun kelor Jus kelor dicampur dengan air Semut 270 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r Praktek Lapangan : Membuat Semprotan Pengendali Hama Alami Metode : Praktek dalam kelompok kecil Peralatan : Lihat persiapan di bawah Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tujuan : Peserta berlatih membuat pestisida alami Lihat bagian “Membuat dan Menggunakan Pestisida Alami” pada Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk petunjuk latihan ini yang lebih lengkap. Persiapan Tentukan hama-hama yang akan disemprot Pilihlah pestisida alami yang sesuai untuk mengendalikan hama, yang bagi para peserta gampang untuk mereka buat di kemudian hari Bahan-bahan yang disiapkan: Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat semprotan yang telah ditentukan Alat-alat untuk membuat pestisida – Peralatan masak, pengaduk, corong dll Ulekan besar dan alat penumbuk atau alat-alat pelumat sejenis Wadah untuk mencampur Sarung tangan pelindung Botol-botol penyimpan Panduan atau petunjuk yang jelas tentang bagaimana menyiapkan pestisida alami secara berkelompok Menjalankan latihan Langkah 1 - Membentuk beberapa kelompok kerja Bagilah peserta ke dalam beberapa kelompok kerja kecil – Jika hanya 1 jenis pestisida yang dibuat, semua kelompok bisa membuat jenis yang sama, akan tetapi membuat dan melatih jenis yang berbeda-beda akan lebih baik lagi. Langkah 2 - Latihan membuat semprotan Masing-masing kelompok dapat membuat pestisida alami mereka dan menyimpannya dengan baik (catatan: Dapat digunakan untuk latihan berikutnya). Langkah 3 - Presentasi dengan saran dan masukan Setelah masing-masing kelompok selesai, mereka dapat mempresentasikan proses dan hasilnya di hadapan seluruh kelompok untuk mendapatkan saran dan masukan lainnya. Langkah 4 - Kumpulkan semprotan untuk latihan di kemudian hari Minta peserta untuk menyimpan hasil percobaan pestisida alaminya di tempat pelatihan sehingga nantinya dapat digunakan oleh kelompok pada saat yang tepat. • • • • • • • • • PRA K T E K L A PAN GAN I KU T SE R TA Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 271 Praktek Lapangan : Menguji Semprotan Pengendali Hama Alami Metode : Praktek dalam kelompok kecil Peralatan : Lihat persiapan di bawah Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tujuan : Peserta berlatih menggunakan pestisida alami Lihat bagian membuat dan menggunakan pestisida alami pada Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk petunjuk latihan ini yang lebih lengkap. Persiapan Tentukan hama-hama yang akan disemprot Pilih pestisida alami yang sesuai untuk mengendalikan hama-hama tersebut Bahan-bahan yang disiapkan: Alat penyemprot • Pakaian dan alat-alat pelindung Pestisida alami • Air Menjalankan latihan Seluruh kelompok sekarang dapat menggunakan pestisida yang telah mereka buat pada hama-hama yang sudah ditentukan pada latihan sebelumnya. Langkah 1 - Orientasi Diskusikan dengan peserta cara-cara yang benar untuk menggunakan pestisida alami. Walaupun pestisida tersebut alami, beberapa diantaranya sangat kuat dan dapat mempengaruhi kesehatan seseorang Peserta yang menggunakan pestisida dapat memakai pakaian pelindung Langkah 2 - Bentuk kelompok-kelompok kerja & siapkan semprotan untuk digunakan Bagi peserta ke dalam beberapa kelompok kerja kecil – Jika hanya 1 jenis pestisida yang digunakan, semua kelompok bisa memakai jenis yang sama, akan tetapi melatih jenis yang berbeda-beda akan lebih baik lagi Masing-masing kelompok dapat mencampur pestisida mereka dengan air dan memasukkannya ke dalam semprotan Langkah 3 - Latihan menggunakan semprotan Pergilah ke tempat yang sudah diidentifikasi terserang hama dan kemudian masingmasing kelompok menyemprot hama-hama tersebut Ingatkan peserta, mereka hanya menyemprot tanaman yang terserang hama Jika sudah selesai, simpan sisa-sisa pestisida alami di dalam botol Bersihkan penyemprot dan alat-alatnya di tempat yang tepat Langkah 4 - Simpan semprotan untuk digunakan di kemudian hari Minta peserta untuk menyimpan pestisida alaminya di tempat pelatihan sehingga dapat digunakan sebagai alat peraga Selama berlangsungnya latihan dan juga sesudahnya, amati dan catat hasil-hasilnya dan jika diperlukan, berikan saran untuk perubahan pada jenis semprotan yang digunakan • • • • • • • • • • • • • • PRAKT E K L A PANGAN IKU T S ERTA 272 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r PE LAT I H P R E SE NTAS I Presentasi : Rantai Biaya Pestisida Kimia Metode : Presentasi pelatih, diskusi kelompok Peralatan : Fotokopi ilustrasi ‘Rantai Pestisida’ seperti di bawah, papan tulis, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tujuan : Peserta memahami harga yang harus dibayar dari penggunaan pestisida kimia Persiapan Gambarlah ilustrasi ’Rantai Pestisida’ seperti di bawah ini lebih besar pada papan tulis yang tersedia sehingga semua peserta dapat melihatnya. Menjalankan latihan Ajak peserta untuk berdiskusi tentang dampak polusi dan biaya yang harus dibayar pada setiap tahapan dari rantai: 1. Produksi pestisida 2. Transportasi 3. Penyimpanan di gudang 4. Penyimpanan di toko / pembelian 5. Pestisida akan berdampak pada: Orang yang menggunakan pestisida Lingkungan (tanah, serangga, binatang kecil, burung) Orang-orang yang mengkomsumsi makanan Air, sungai dan laut, beserta habitat di dalamnya Manusia dan binatang yang menggunakan air berpestisida • • • • • Diskusikan juga: Pestisida dan herbisida kimia sangat mahal, dan semakin banyak digunakan, semakin banyak dibutuhkan. Mo d u l N o . 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u ( P H T ) 273 Pemikiran Kreatif : Membuat Rencana PHT Masyarakat Metode : Latihan membuat rencana secara berkelompok Peralatan : Kertas besar, spidol Referensi : Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tujuan : Peserta membuat rencana PHT untuk masyarakat mereka Tujuan dari latihan ini adalah peserta dapat membuat rencana PHT bagi masyarakatnya dengan memanfaatkan sebanyak mungkin aspek PHT. Rencana ini sebaiknya meliputi: Tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang (misalnya, 3 bulan, 1 thn, 5 thn) Teknik-teknik bagi seluruh masyarakat, serta bagi pertanian dan perkebunan individu Pendekatan yang terintegrasi antara perkebunan, pertanian, peternakan, hewan peliharaan dan hutan masyarakat Rencana untuk percobaan teknik-teknik tersebut dan untuk penyebarluasan informasi – Catatan: Lebih banyak petani yang menggunakan PHT, akan lebih terasa manfaatnya bagi semua orang Daftar-daftar informasi tentang bahan-bahan lokal dan teknik-teknik PHT yang telah dibuat peserta dari latihan-latihan di modul ini Langkah 1 - Orientasi Pelatih dapat memberikan tinjauan singkat tentang dasar-dasar PHT, yang meliputi: Bagaimana PHT hanya dapat bekerja dengan dukungan: Tanah yang sehat dan hidup • Penggunaan predator hama alami Lingkungan yang sehat • Penyerbukan terbuka, benih non-hibrida Penggunaan umpan & perangkap • Memanfaatkan hewan untuk menanggulangi hama Penggunaan pestisida alami • Kontrol biologis Pengelolaan tanaman yang baik, meliputi: Rotasi tanaman Pola-pola alami untuk lahan perkebunan Tanaman campuran, bukan monokultur Tanaman penghambat hama Tanaman berpasangan Langkah 2 - Kerja kelompok membuat rencana PHT Bagilah peserta ke dalam beberapa kelompok kerja yang lebih kecil dan masing-masing kelompok membuat rencana PHT mereka. Langkah 3 - Presentasi disertai saran dan masukan Setelah masing-masing kelompok selesai membuat rencana PHT, mereka dapat mempresentasikannya di hadapan seluruh kelompok untuk mendapatkan saran dan masukan lainnya. Untuk informasi lebih lanjut tentang teknik-teknik ini, bacalah Buku PK MOD 9 – Pengendalian Hama Terpadu (PHT). • • • • • • • • • • • • • • • • P EMI K IR AN K R EAT I F LATIH AN 274 B u k u Pe d o m a n Pe l a t i h Pe r m a k u l t u r C a t a t a n . . .

No comments:

Post a Comment