Ingat Waktu !!

Saturday, March 19, 2011

laporan anjing tanah

PENDAHULUAN Latar Belakang Upaya meningkatkan produksi padi di Indonesia berhadapan dengan berbagai masalah dan penghambat berupa faktor abiotis dan biotis. Faktor abiotis yang terpenting berupa kemunduran kesuburan lahan, kekeringan dan kondisi yang kurang baik dari faktor iklim dan cuaca. Faktor biotis berupa organisme pengganggu tanaman, yaitu hama, penyakit dan gulma. Organisme pengganggu tanaman berupa insekta hama yang berada di antara populasi tanaman padi sebenarnya merupakan bagian dari komunitas ekosistem pertanian. Ekosistem pertanian semula adalah ekosistem alami yang bersifat keseimbangan, populasi organismenya berada dalam keadaan stabil. Namun ekosistem pertanian modern telah mengalami masukan-masukan berupa: a) pengolahan lahan; b) penggunaan bibit/varietas yang terpilih; c) penggunaan pupuk; d) fasilitas irigasi; e) penggunaan pestisida danbeberapa faktor lainnya. Dengan adanya masukan-masukan tersebut, ekosistem pertanian menjadi tidak seimbang lagi, atau berubah menjadi semi alami (Untung, 1996). Beberapa ciri yang dimiliki ekosistem pertanian antara lain: a) tidak memiliki kontinuitas sehingga keberadaannya sering mengalami perubahan mendadak; b) didominasi oleh jenis tanaman tertentu yang dipilih manusia; c) tidak memiliki diversitas biotik dan genetik yang tinggi; d) umumnya mempunyai bentuk dan umur yang sama sehingga secara fenologis seragam; e) sering terjadi letusan hama, penyakit dan gulma. (http://bbpadi.litbang.deptan.go.id) Tujuan Penulisan - Untuk mengetahui intensitas serangan hama anjing tanah (Grylotallpa africana Pal. ) pada tanaman padi (Oryza sativa L.) - Untuk mengetahui jenis jamur entomopatogen yang paling efektif untuk mengendalikan larva ulat api (Grylotallpa africana Pal.) Kegunaan Penulisan - Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti pra praktikal test Laboratorium Hama Penting Tanaman Utama Perkebunan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. - Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan. TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sistematika Bahan Berdasarkan literatur Grist (1960), klasifikasi dari Padi (Oryza sativa L.), adalah sebagai berikut : Kingdom :Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi :Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Sub Kelas :Commelinidae Ordo :Poales Famili : Poaceae Genus : Oryza Spesies : Oryza sativa L. Morfologi Tanaman Bagian-bagian tanaman dalam garis besarnya dalam dua bagian besar, yaitu: 1.Bagian vegertatif, yang meliputi: akar, batang, dan daun. 2.Bagian generatif, yang meliputi : malai yang terdiri dari bulir-bulir daun bunga. Bagian vegetatif dari tumbuhan padi, adalah : 1.Akar Kira-kira 5-6 hari setelah berkecambah, dari batang yang masih pendek itu keluar akar-akar serabut yang pertama dan dari sejak ini perkembangan akar-akar serabut tumbuh teratur. Pada saat permulaan batang mulai bertunas (kira-kira umur 15 hari). Dengan semakin banyaknya akar-akar serabut ini maka akar tunggang yang berasal dari akar kecambah tidak kelihatan lagi. Letak susunan akar tidak dalam, kira-kira pada kedalaman 20-30 cm. karena itu akar banyak mengambil zat-zat makanan dari bagian tanah yang di atas. Akar tunggang dan akar serabut mempunyai bagian akar lagi yang disebut akar samping yang keluar dari akar serabtu disebut akar rambut dan yang keluar dari akar tunggang, bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut. 2.Batang Batang padi tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan antara ruas yang satu dengan yang lainnyadipisah oleh sesuatu buku. Ruas batang padi di dalamnya beringga dan bentuknya bulat. Dari atas ke bawah, ruas batang itu makin pendek. Ruas-ruas yang terpendek terdapat di bagian bawah dari batang dan ruas-ruas ini praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas-ruas yang berdiri sendiri. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi bila malai belum keluar, dan sesudah malai keluar tingginya diukur dari permukaan tanah sampai ujung malai tertinggi. Tinggi tanaman adalah suatu sifat baku (keturunan). Adanya perbedaan tinggi dari suatu varietas disebabkan oleh suatu pengaruh keadaan lingkungan. Bila syarat-syarat tumbuh baik, maka tinggi tanaman padi sawah bisaanya 80-120 cm. Pada tiap-tiap buku, duduk sehelai daun. Di dalam ketiak daun terdapat kuncup yang tumbuh menjadi batang. Pada buku-buku yang terletak paling bawah mata-mata ketiak yang terdapat antara ruas batang-batang dan upih daun, tumbuh menjadi batang-batang sekunder yang serupa dengan batang primer. Batang-batang sekunder ini pada gilirannya nanti menghasilkan batang-batang tersier dan seterusnya. Peristiwa ini disebut pertunasan atau menganak. 3.Daun Daun terdiri dari : helai daun yang berbentuk memanjang seperti pita dan pelepah daun yang menyelubungi batang. Pada perbatasan antara helai duan dan upih terdapat lidah daun. Panjang dan lebar dari helai daun tergantung kepada varietas padi yang ditanam dan letaknya pada batang. Daun ketiga dari atas bisaanya merupakan daun tertinggi. Bagian generatif dari daun, adalah: a.Malai Suatu malai terdiri dari sekumpulan bunga-bunga padi (spikelet) yang timbul dari buku paling atas. Ruas buku terakhir dari batang merupakan sumbu utama dari malai, sedangkan butir-butir nya terdapat pada cabang-cabang pertama. Panjang malai diukur dari buku terakhir sampai butir di ujung malai. Panjang malai ditentukan oleh sifat baka (keturunan) dari varietas dan keadaan keliling. Panjang malai beraneka ragam, pendek (20 cm), sedang (20-30 cm.). Panjang malai suatu varietas demikian pula banyaknya cabang cabang tiap malai dan jumlah butir tiap-tiap cabang, tergantung kepada varietas padi yang ditanam dan cara bercocok tanam. Banyak cabang tiap-tiap malai berkisar dari 7-30. b. Bunga Padi Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang di atas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai denganwarna pada umumnya putih atau ungu. Malai padi terdiri dari bagian-bagian : tangkai bunga, dua sekam kelopak (terletak pada dasar tangkai bunga) dan beberapa bunga. Masing-msing bunga mempunyai dua sekam mahkota, yang terbawah disebut lemma sedang lainnya disebut palea: dua lodicula yang terletak pada dasar bunga, yang sebenarnay adalah dua daun mahkota yang sudah berubah bentuknya. Lodicula memegang peranan penting dalam pembukaan palea pada waktu berbunga karena ia menghisap air dari bakal buah sehingga mengembang dan oleh pengembangan ini palea dipaksakan membuka. Pada waktu padi hendak berbunga, lodicula menjadi mengembang karena ia menghisap air dari bakal buah. Pengembangan ini mendorong lemma dan palea terpisah dan terbuka. Hal ini memungkinkan benang sari yang sedang memanjang, keluar dari bagian atas atau dari samping bunga yang terbuka tadi. Terbukanya bunga diikuti dengan pecahnya kandung serbuk, yang kemudian menumpahkan tepungsarinya. Sesudah tepung sari ditumpahkan dari kandung serbuk maka lemma dan palea menutup kembali. Dengan berpindahnya tepung sari ke kepala putik maka selesailah sudah proses penyerbukan. Kemudian terjadilah pembuahan yang menghasilkan lembaga dan endosperm. Endosperm adalah penting sebagai sumber makanan cadangan bagi tanaman yang baru tumbuh. c.BuahPadi Yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah, sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan. Dinding bakal buah terdiri dari tiga bagian: bagian paling luar disebut epicarpium. Biji sebagian besar ditempati oleh endosperm yang mengandung zat tepung dan sebagian ditempati oleh embryo (lembaga) yang terletak dibagian sentral yakni dibagian lemma. Pada lembaga terdapat daun lembaga dan akar lembaga. Endosperm umumnya terdiri dari zat tepung yang diliputi oleh selaput protein. Endosperm juga mengandung zat gula, lemak, serta zat-zat anorganik (Badan Pengendali BIMAS, 1973). Syarat Tumbuh Iklim a)Tumbuh di daerah tropis/subtropis pada 45 derajat LU sampai 45 derajat LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan. b) Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun.Padi dapat ditanam di musim kemarau atau hujan. Pada musim kemarau produksimeningkat asalkan air irigasi selalu tersedia. Di musim hujan, walaupun airmelimpah prduksi dapat menurun karena penyerbukan kurang intensif. c) Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian 0-650 m dpl dengan temperatur22-27 derajat C sedangkan di dataran tinggi 650-1.500 m dpl dengan temperatur19-23 derajat C. d) Tanaman padi memerlukan penyinaram matahari penuh tanpa naungan. e) Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan tetapi jika terlalu kencang akan merobohkan tanaman. Tanah Tidak semua jenis tanah cocok untuk dijadikan areal persawahan. Hal ini dikarenakan tidak semua jenis tanah dapat dijadikan lahan tergenang air. Padahal dalam sistem tanah sawah, lahan harus tetap tergenang air agar kebutuhan air tanaman padi tercukupi sepanjang musim tanam. Tanah yang sulit menahan air (tanah dengan kandungan air pasir tinggi) kurang cocok untuk dijadikan lahan persawahan. Sebaliknya, tanah yang sulit dilewati air (tanah dengan kandungan lempung tinggi) cocok untuk dibuat lahan persawahan. Tanah yang baik untuk areal persawahan ialah tanah yang mampu memberikan kondisi tumbuh tanaman padi. Kondisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi sangat ditentukanoleh beberapa faktor, yaitu posisi topografi yang berkaitan dengan kondisi hidrologi, porositas tanah yang rendah dan tingkat keasaman tanah yang netral, sumber air alam, serta modifikasi sistem alam oleh kegiatan manusia (Suprayono dan Setyono, 1997). Padi dapat tumbuh baik pada tanah yang ketebalan lapisannya atasnya antara 18 - 22 cm dengan pH tanah berkisar antara 4 – 7. Pada lapisan tanah atas untuk pertanian pada umumnya mempunyai ketebalan antara 10-30 cm dengan warna tanah coklat sampai kehitam-hitaman, tanah tersebut gembur. Sedangkan kandungan air dan udara di dalam pori-pori tanah masing-masing 25%. (resporityusu.ac.id) Biologi Hama Klasifikasi Menurut wikipedia.com, klasifikasi dari anjing tanah ( Grylotallpa africanna ) adalah : Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Class : Insecta Ordo : Orthoptera Family : Grylloidae Genus : Grylotallpa Spesies : Grylotallpa africana Telur Telur anjing tanah (Grylotallpa africana) memiliki teur yang panjangnya sekitar 2.5mm diletakkan dalam lubang di bawah tanah. Nimfa Nimfa akan makan humus dan akar yang muda, yang mengganggu pertumbuhan tanaman, daun menjadi menguning. Imago Biasanya orong-orong akan membuat liang yang panjang dekat permukaan tanah yang lembab dan basah pada waktu malam hari (Pracaya. 1999) Gejala Serangan Anjing tanah merusak tanaman padi, tembakau, kentang dan tebu. Hama anjing tanah (Grylotallpa africana) membuat terowongannya sering dijumpai makanan yang dikumpulkannya yang dikumpulkannya yang berupa hewan dan tumbuhan, anjing tanah juga merupakan predator serangga tanah, tetapi kerugian yang ditimbulkan lebih besar daripada keuntungan sebagai predator, karena tanaman menjadi layu karena akarnya dirusak untuk jalur terowongan yang juga merupakan sarangnya. Pengendalian Ada beberapa cara untuk mengendalikan hama penggerek padi terutama anjing tanah (Grylotallpa africana), yaitu : a. Memunguti telur/ paket telur yang terdapat di persemaian dan daun padi di lapang b. Sesudah panen dilakukan penggenangan air 1-2 minggu, lalu dibajak dalam keadaan basah, agar ulat/pupa yang bersembunyi pada pangkal batang padi menjadi mati. (Nur Tjahjadi, 1996) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA http:// repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21910/u/chapter%20II.pdf (diakses pada: 2 Maret 2011) http://scribd.com/doc/8755672/padi (diakses pada: 2 Maret 2011) Jumar. 1997. Entomologi Pertanian. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta Pracaya. 1999. Hama Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya: Jakarta Tjahjadi, Nur. 1996. Hamana Dan Penyakit Tanaman. Penerbit Kanisius: Jakarta

No comments:

Post a Comment